Sterilnews.com -, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengeluarkan peringatan Unusual Market Activity (UMA) terhadap lima emiten yang terpantau mengalami pergerakan harga tidak wajar pada perdagangan Senin (23/6/2025). Kelima saham tersebut adalah PT Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL), PT Janu Putra Sejahtera Tbk. (AYAM), PT Master Print Tbk. (PTMR), PT Apexindo Pratama Duta Tbk. (APEX), dan PT Charnic Capital Tbk. (NICK).
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan terhadap investor dari potensi gejolak pasar yang dipicu oleh volatilitas harga saham yang tidak mencerminkan kondisi fundamental perusahaan.
BEI Wanti-Wanti: Waspadai Lonjakan Tidak Wajar
Dalam keterbukaan informasi resmi yang dirilis BEI, manajemen menegaskan bahwa pengumuman UMA tidak serta-merta menandakan adanya pelanggaran hukum. Namun, kondisi ini tetap menjadi perhatian serius bagi otoritas pasar modal.
"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," tulis manajemen BEI dalam keterangannya.
BEI menyarankan para investor untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi, serta aktif mencermati informasi dan kinerja dari masing-masing emiten.
Detail Pergerakan 5 Saham Terpantau
1. PT Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL)
Emiten yang bergerak di sektor pelayaran ini mencuri perhatian karena pergerakan harga sahamnya yang tidak biasa. Pada perdagangan Jumat (20/6), saham BULL stagnan di harga Rp125 per saham, namun tercatat naik 8,7% dalam sebulan dan 0,81% secara year to date (YTD).
Informasi terakhir yang dirilis oleh perusahaan adalah penyampaian bukti iklan panggilan RUPS tertanggal 17 Juni 2025. Hingga kini, BEI menyatakan masih mencermati pola transaksi saham BULL.
2. PT Janu Putra Sejahtera Tbk. (AYAM)
Saham dengan kode AYAM juga masuk radar BEI karena volatilitas pergerakan yang dinilai tak wajar. Emiten di sektor peternakan unggas ini stagnan di level Rp159 per saham pada perdagangan terakhir, namun tercatat naik 8,16% dalam sebulan dan 11,97% YTD.
Adapun informasi terakhir yang dirilis adalah ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 20 Juni 2025.
3. PT Master Print Tbk. (PTMR)
PTMR menjadi salah satu emiten dengan lonjakan paling signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Saham perusahaan distribusi dan kemasan ini naik hingga 72,66% dalam sebulan, dan 70,21% hanya dalam satu pekan.
Pada perdagangan Jumat lalu, saham PTMR terpantau terkunci di level Rp240 per saham. Pergerakan cepat ini langsung memantik pengawasan BEI yang menyebut telah meminta konfirmasi dari pihak emiten.
4. PT Apexindo Pratama Duta Tbk. (APEX)
APEX, yang bergerak di sektor energi dan jasa pengeboran, juga mengalami lonjakan harga tak lazim. Dalam satu bulan terakhir, saham APEX terbang 38,78%, meskipun belum terdapat informasi baru terkait aksi korporasi atau kinerja fundamental perusahaan yang dirilis ke publik.
5. PT Charnic Capital Tbk. (NICK)
Saham terakhir yang diawasi ketat adalah NICK. Emiten ini mencatat kenaikan mencolok 90,48% selama 6 bulan terakhir, tanpa disertai dengan perubahan fundamental signifikan yang terungkap ke publik.
Pergerakan ini memicu kekhawatiran akan adanya spekulasi berlebihan di kalangan investor ritel, terutama di tengah kondisi pasar yang sedang tidak stabil akibat tekanan global.
Anjuran BEI untuk Investor: Jangan Gegabah
Seiring dengan pengumuman UMA ini, BEI mengimbau investor untuk:
-
Memperhatikan jawaban resmi emiten atas permintaan konfirmasi dari Bursa.
-
Mencermati kinerja dan keterbukaan informasi perusahaan.
-
Mengkaji kembali rencana aksi korporasi, terutama jika belum mendapat persetujuan dari RUPS.
-
Mempertimbangkan berbagai kemungkinan risiko sebelum melakukan transaksi.
"Kami mengingatkan para investor agar tidak hanya terpaku pada pergerakan harga, namun juga harus memahami latar belakang pergerakan tersebut," kata manajemen BEI.