TPA Galuga Menjerit: Hasani Desak Alat Berat dan Jalan Diperlebar Pemkab Bogor Harus Segera Bertindak -->

Header Menu


TPA Galuga Menjerit: Hasani Desak Alat Berat dan Jalan Diperlebar Pemkab Bogor Harus Segera Bertindak

REDAKSI
Rabu, 11 Juni 2025

 


TPA Galuga Jadi Bom Waktu: Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Soroti Urgensi Perbaikan Infrastruktur


Kejadian Longsoran TPA Galuga Jadi Alarm Bahaya


Kejadian longsoran sampah yang terjadi pada Sabtu lalu di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga kembali menyorotkan sorotan tajam pada lemahnya infrastruktur pengelolaan sampah di Kabupaten Bogor.


 Insiden ini membuka mata semua pihak tentang urgensi perbaikan dan pembenahan di sektor pengelolaan sampah, yang selama ini dianggap remeh oleh banyak pihak.


M. Hasani, DPRD Fraksi PPP: Infrastruktur Lemah, Warga Jadi Korban


M. Hasani, ST, Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Bogor sekaligus anggota legislatif dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), menyatakan bahwa longsoran ini adalah dampak dari minimnya infrastruktur dan tidak memadainya fasilitas operasional di TPAS Galuga.


“TPAS Galuga sangat membutuhkan perbaikan infrastruktur dan pengadaan alat berat seperti excavator. Sampah yang menggunung akan sangat mudah longsor saat terkena hujan,” ujar Hasani.

 

Menurutnya, tumpukan sampah yang tidak tertata akibat kekurangan alat berat menjadi salah satu pemicu utama longsoran. Permukaan tanah yang licin saat hujan memperparah situasi.




Pelebaran Jalan dan Kantong Parkir, Masalah Klise yang Tak Kunjung Ditangani


Tak hanya itu, antrean panjang truk sampah yang mengular hingga ke jalan raya akibat sempitnya jalur akses menuju TPAS juga menjadi permasalahan klasik yang belum kunjung ditangani. 


Komisi III DPRD Kabupaten Bogor pun menyarankan pelebaran jalan desa di sekitar TPAS minimal hingga 3 meter agar dapat dilalui kendaraan berat dengan aman tanpa mengganggu aktivitas warga.


“Jalan menuju lokasi longsor harus diperlebar. Ini bukan hanya soal operasional TPAS, tapi juga menyangkut kenyamanan dan keselamatan warga sekitar,” tambah Hasani.

 

Tiga Rekomendasi Komisi III DPRD Kabupaten Bogor


Dalam rapat pembahasan APBN 2025, Komisi III DPRD telah menyampaikan rekomendasi penting, antara lain:


  • Pembebasan lahan untuk pembangunan kantong parkir.

  • Pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

  • Pengadaan alat berat untuk menunjang operasional harian TPAS.


Hasani menegaskan bahwa rekomendasi ini bukan hanya usulan semata, tetapi bentuk komitmen DPRD terhadap lingkungan hidup dan keselamatan masyarakat.


Apresiasi dari FOSGA: Kunjungan Hasani Jadi Harapan Baru




Respon positif pun datang dari masyarakat terdampak. Nanang Hidayat, Koordinator Forum Silaturahmi Warga Terdampak TPAS Galuga (FOSGA), menyampaikan apresiasinya atas kunjungan langsung Hasani ke lokasi kejadian.


“Kami sangat berterima kasih atas perhatian Bapak Hasani. Kunjungannya menunjukkan kepedulian dan keseriusan untuk memperbaiki kondisi TPAS Galuga,” kata Nanang.

 

Galuga Menanggung Beban 40 Kecamatan: Pemerintah Harus Cepat Bertindak


Nanang menyoroti fakta penting: dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, hanya TPAS Galuga yang digunakan sebagai tempat pembuangan akhir. 


Artinya, Galuga bukan hanya menopang beban logistik sampah, tapi juga menjadi titik risiko krisis ekologis yang dapat meledak kapan saja.


“TPAS Galuga berada dalam kondisi kritis. Kita butuh aksi nyata, bukan sekadar wacana,” tegasnya.

 

Mitigasi Bencana Jadi Hal Mendesak: BPBD Diminta Turun Tangan


Selain pembenahan teknis dan infrastruktur, aspek keamanan juga menjadi sorotan utama. FOSGA mendesak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor untuk menyusun rencana mitigasi menyeluruh terhadap potensi bencana dari operasional TPAS.


“Pemerintah jangan tunggu bencana. Mitigasi harus dilakukan sekarang. Jangan tunggu warga jadi korban,” tandas Nanang.

 

Galuga Butuh Tindakan Nyata, Bukan Janji


Kasus longsoran di TPAS Galuga hanyalah satu dari sekian banyak bukti kegagalan sistemik dalam pengelolaan sampah. 


Komitmen dari DPRD Kabupaten Bogor, khususnya melalui M. Hasani dari Fraksi PPP, menjadi harapan baru bagi warga terdampak. 


Namun, semua ini tak akan berarti tanpa tindak lanjut konkret dari eksekutif.


Galuga kini berada di ujung tanduk. Jika tidak segera dilakukan langkah konkret, longsoran berikutnya mungkin akan menelan bukan hanya tumpukan sampah, tetapi juga nyawa.

Tag Terpopuler