Sterilnews.com -, Bogor - Dalam upaya nyata memberdayakan penyandang disabilitas, LAZ Rabbani meresmikan program workshop pembuatan kaki dan tangan palsu di Sekretariat Situ Tunggilis, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Workshop ini bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi juga menjadi markas komunitas disabilitas untuk saling mendukung dan menciptakan solusi bagi sesama penyandang disabilitas yang membutuhkan alat bantu gerak seperti kaki dan tangan palsu.
Komitmen Rabbani untuk Kemandirian Disabilitas
Ketua LAZ Rabbani, Muhammad Faried, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari misi sosial Rabbani untuk meningkatkan kemandirian dan keterlibatan aktif penyandang disabilitas dalam kegiatan produktif.
“Teman-teman disabilitas sekarang punya tempat yang layak dan nyaman untuk berkreasi dan berproduksi. Di sini mereka membuat kaki palsu yang nantinya akan disalurkan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ujar Faried.
Lebih dari 100 Penerima Manfaat Sejak 2021
Workshop ini bukan hal baru. Sejak diluncurkan tahun 2021, program ini sudah membantu lebih dari 100 penyandang disabilitas mendapatkan kaki atau tangan palsu secara gratis.
Saat ini, terdapat 10 orang penyandang disabilitas aktif yang terlibat langsung dalam proses produksi di workshop tersebut. Mereka tidak hanya dilatih, tetapi juga dibekali keahlian jangka panjang untuk menghasilkan alat bantu dengan kualitas yang lebih nyaman dan layak pakai.
Kerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Bogor
Program pemberdayaan ini turut mendapat dukungan dari Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Bogor, yang berperan dalam memfasilitasi pelatihan serta pengembangan kapasitas komunitas disabilitas.
“Kita ingin para penyandang disabilitas ini berdaya dan mandiri. Bukan sekadar penerima bantuan, tapi juga pencipta solusi bagi sesama. Ini adalah bentuk nyata pemberdayaan sosial,” tambah Faried.
Dalam jangka panjang, LAZ Rabbani juga berencana mengembangkan pelatihan lanjutan, termasuk keterampilan manajerial dan pengelolaan operasional, agar komunitas Ronald Regen — yang menjadi bagian dari workshop ini — dapat berdiri sendiri secara organisasi dan ekonomi.
Harapan Menyentuh dari Penerima Manfaat
Salah satu penerima manfaat sekaligus tokoh komunitas, Ronald Regen, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan LAZ Rabbani.
“Dulu kami tidak punya tempat produksi sendiri. Sekarang, dengan bantuan dari LAZ Rabbani, kami bisa membuat kaki dan tangan palsu yang lebih nyaman dan sesuai kebutuhan penyandang disabilitas. Ini benar-benar mengubah hidup kami,” tutur Ronald.
Bukan Sekadar Workshop, Tapi Gerakan Kemanusiaan
Program workshop ini menjadi simbol kuat bahwa pemberdayaan sosial tidak selalu memerlukan skema besar, tetapi bisa dimulai dari langkah-langkah kecil dan konkret yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
LAZ Rabbani berhasil menjadikan komunitas disabilitas sebagai subjek utama perubahan, bukan sekadar objek bantuan. Melalui kolaborasi, pelatihan, dan dukungan nyata, mereka kini mampu mengubah keterbatasan menjadi kekuatan, serta membuktikan bahwa semangat gotong royong masih sangat hidup di tengah masyarakat.