SBY Buka-bukaan soal Politik: Tak Ada Jalan Pintas untuk Menang, Kerja Keras Harga Mati! -->

Header Menu


SBY Buka-bukaan soal Politik: Tak Ada Jalan Pintas untuk Menang, Kerja Keras Harga Mati!

Nia
Minggu, 14 Desember 2025

 


Jakarta – Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menegaskan bahwa tidak ada jalan pintas untuk meraih kemenangan dalam kompetisi politik


Menurutnya, kerja keras menjadi satu-satunya kunci utama bagi siapa pun yang ingin memenangkan pertarungan politik secara terhormat.


“Dalam kompetisi politik, kalau mau menang ya harus kerja keras. Tidak ada jalan pintas,” ujar SBY saat menghadiri peluncuran buku otobiografi Marsekal (Purn) Djoko Suyanto di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (13/12/2025).


Pernyataan tersebut disampaikan SBY saat mengenang perjalanan politiknya bersama Djoko Suyanto, khususnya dalam Pemilihan Presiden 2009, yang menjadi salah satu momen penting dalam karier politiknya.


Dalam kesempatan itu, SBY memberikan apresiasi khusus kepada Djoko Suyanto yang dinilainya konsisten menjaga sikap profesional dengan tidak terjun ke politik praktis saat masih aktif berdinas di Tentara Nasional Indonesia (TNI).


“Mas Djoko nampaknya tidak memilih untuk masuk ke arena politik kekuasaan atau politik praktis. Sikap itu sangat saya hormati sebagai kawan,” ungkap SBY.


SBY menambahkan, ketika seorang prajurit akhirnya masuk ke dalam pemerintahan, maka perjuangan politik yang dijalani harus tetap lurus, benar, dan sesuai aturan


Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena Djoko Suyanto bersedia bergabung dalam perjuangan politik yang dijalankan dengan prinsip tersebut.


“Ketika saya ajak untuk berjuang dalam dunia politik, tentu dalam perjuangan politik yang lurus, yang benar, dan yang halal, Alhamdulillah waktu itu Mas Djoko bersedia,” katanya.


Menurut SBY, dirinya membutuhkan sosok seperti Djoko Suyanto—tokoh yang memiliki kesamaan visi, integritas, dan penghormatan terhadap demokrasi serta konstitusi negara.


“Saya memerlukan tokoh yang satu hati, satu visi, dan menghormati tatanan demokrasi serta kehidupan bernegara yang bertumpu pada konstitusi,” ujar SBY.


Lebih jauh, SBY menekankan bahwa kekuasaan politik tidak boleh diraih dengan mengorbankan nilai-nilai moral dan prinsip kebaikan. Ia dan Djoko Suyanto, kata SBY, sepakat bahwa nilai dan etika harus tetap menjadi fondasi utama dalam politik.


“Kami sama-sama berpendapat bahwa dalam mengejar kekuasaan politik, values, prinsip, dan nilai-nilai yang baik tidak boleh dikesampingkan,” tegasnya.


SBY juga menegaskan sikap tegasnya dalam menghadapi konflik kepentingan antara partai politik dan negara. Menurutnya, kepentingan nasional harus selalu berada di atas segalanya.


“Kalau ada konflik kepentingan partai politik atau negara, kita harus memilih. Kami bersatu dalam sikap bahwa negaralah yang diutamakan. Country first, jangan dibalik,” ujarnya.

Sebagai informasi, Djoko Suyanto merupakan mantan Panglima TNI yang menjabat pada periode 2006–2007, saat SBY memimpin Indonesia untuk periode pertama. Pada periode kedua pemerintahan SBY, Djoko Suyanto dipercaya menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) di Kabinet Indonesia Bersatu II.

Tag Terpopuler